Suprapto Estede

Suprapto Estede

Saturday, November 9, 2013

Aktualisasi Ideologi Pancasila di Era Globalisasi

Demi Menjaga Tetap Tegaknya NKRI

Oleh: Suprapto Estede

Materi Pembinaan Pengamanan Ideologi Pancasila Bagi Siswa/siswi dan Santriwan/wati wilayah Bojonegoro bagian Barat.

Beberapa pokok materi yang disampaikan pada forum ini mencakup:
1. Makna aktualisasi ideologi Pancasila
2. Pentingnya menjaga dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
3. Peran Pemuda/Pelajar dalam menjaga tetap tegaknya NKRI

Makna Aktualisasi Ideologi Pancasila

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim yang memungkinkan segenap lapisan masyarakat dapat mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam perilaku nyata dengan memulai dari diri sendiri dan keluarga, dan mengajak orang lain, untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila itu dapat dilakukan melalui cara-cara:



Pertama, aktualisasi Pancasila secara obyektif, yaitu melaksanakan Pancasila dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, meliputi bidang legislatif, eksekutif dan yudikatif, serta dalam bidang kehidupan kenegaraan lainnya. Seluruh kehidupan kenegaraan dan tertib hukum Indonesia didasarkan atas filsafat negara Pancasila, asas politik kedaulatan rakyat, dan tujuan negara berdasar asas kerohanian Pancasila.

Kedua, aktualisasi Pancasila secara subyektif, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, warganegara, dan penduduk. Aktualisasi ini sangat ditentukan oleh kesadaran, ketaatan serta kesiapan individu untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila. Sikap dan tingkah laku seseorang sangat menentukan terlaksananya nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya dalam segala aspek kehidupan.

Menjaga dan Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan

Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sekurang-kurangnya dapat dipahami dari pemahaman yang benar terhadap cita-cita dan tujuan bangsa, kondisi masyarakat bangsa yang majemuk dan pluralistik, wawasan kebangsaan/wawasan nusantara, dan pengamalan atau aktualisasi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga.
Beberapa penjelasan secara ringkas terhadap hal-hal tersebut telah pernah disampaikan dalam berbagai kesempatan forum yang sama, sebagaimana beberapa materi yang terlampir, sehingga tidak perlu ditulis lagi pada materi ini.

Dalam menghadapi era globalisasi, kita harus melihat dua karakteristik masyarakat Indonesia untuk pembangunan bangsa. Pertama, kemajemukan masyarakat dan keanekaragaman budaya. Kedua, dinamika masyarakat dan keterbukaan budaya terhadap perubahan dan pembaruan. Masyarakat majemuk Indonesia yang sedang mengalami perkembangan yang amat pesat karena dampak pembangunan nasional maupun karena rangsangan globalisasi, memerlukan pedoman bersama (common frame of reference) dalam menghadapi berbagai tantangan demi keutuhan dan masa depan bangsa.

Peran Pemuda/Pelajar

Pemuda/Pelajar menduduki posisi dan peran amat penting dalam upaya memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh sebab itu proses pewarisan nilai-nilai Pancasila, baik secara vertikal maupun horizontal, utamanya melalui proses pendidikan, amatlah penting. Dalam hal ini, pemuda, khususnya pelajar, dapat mengambil peran sesuai dengan statusnya sebagai pelajar, dengan mempersiapkan dan membekali diri sebaik-baiknya untuk pada waktunya nanti menerima tongkat estafeta dari generasi tua untuk mengisi kemerdekaan bangsa di era globalisasi dan era informasi ini.

Perlu senantiasa disadari bahwa globalisasi yang dibarengi dengan kemajuan luar biasa di bidang teknologi informasi sekarang ini, lebih-lebih di masa datang, di samping banyak membawa manfaat, juga tidak sedikit membawa dampak negatif dalam semua aspek kehidupan, pengaruh budaya asing masuk dengan bebasnya ke setiap kota, setiap desa, bahkan setiap ruang di rumah-rumah penduduk. Disadari atau tidak, pengaruh kemajuan teknologi informasi itu amatlah besar dan membawa banyak perubahan. Oleh sebab itu, memperkokoh ketahanan nasional dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya ketahanan ideologi, menjadi kebutuhan primer dalam menjaga integritas dan eksistensi bangsa, dengan tetap mengindonesiakan manusia Indonesia.

Khusus untuk para kawula muda dan pelajar dapat ditambahkan, bahwa pada era sekarang ini, agar pada masa mendatang tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri, setidak-tidaknya setiap pelajar harus menguasai beberapa kemampuan dasar, yang dapat diperoleh dari bangku sekolah atau dari luar sekolah, yang mencakup: komunikasi (khususnya penguasaan bahasa internasional, minimal bahasa Inggris), teknologi informasi/komputer (termasuk penguasaan dunia maya atau internet) serta manajemen (termasuk manajemen investasi). Sudah barang tentu, dengan tetap menjaga dan mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga dapat menjadi hamba Allah yang shaleh sekaligus menjadi warganegara Indonesia yang Pancasilais.

Success is not a Destination ....., it is a Journey!

Selamat Belajar!

Suprapto Estede
Dosen PPKN STIE Cendekia Bojonegoro

* Disampaikan dalam forum Pembinaan Ideologi Pancasila yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kabupaten Bojonegoro, tanggal 13 Juni 2006 di Aula SMAN 1 Kalitidu, Bojonegoro.

Sebaik-baik Manusia .....

Sebaik-baik Manusia .....