Suprapto Estede

Suprapto Estede

Thursday, June 5, 2008

Sajak: Layang-Layang


Dulu, tahun 1980-an, aku suka sekali menulis sajak. Banyak sajak-sajak yang telah kubuat dan banyak diantaranya yang dipublikasikan di koran-koran, misalnya di harian/mingguan: Minggu Ini, Swadesi, Simponi, dan lain-lain.

Salah satu sajakku itu berjudul "layang-layang", telah dimuat di Minggu Ini tanggal 18 Mei 1980. Aku masih ingat bunyinya seperti ini:

LAYANG-LAYANG

Engkau dapat naik, bukan sebab kesaktianmu
namun tangan mengendalikanmu
dari hembusan angin lalu

sayang, setelah di atas
engkau lupa siapa dirimu
engkau lupa siapa menaikkanmu

beruntunglah engkau
pabila tangan pengendalimu
menurunkan engkau perlahan-lahan

tetapi celakalah engkau
pabila terlepas dari kendali itu
engkau akan lenyap terbawa angin
atau hancur terobek seribu tangan


Aku masih ingat, sajak ini kutulis ketika aku masih kost di Iromejan GK II/202 Yogyakarta, pada bulan April 1980.

Bagaimana sajak itu menurut anda? masih relevan dengan sikon sekarang 'kan?
bagaimana dengan para pemimpin yang lupa pada rakyat pemilihnya? bagaimana para wakil rakyat yang terhormat juga tak ingat lagi pada rakyat yang "diwakili" dan telah capek-capek memilihnya.....?

Sebaik-baik Manusia .....

Sebaik-baik Manusia .....